Sejarah Kesultanan Cirebon
banyak dimuat dalam naskah populer Babad Tanah Sunda serta naskah Carita
Purwaka Caruban Nagari. Dalam naskah naskah tersebut diceritakan bahwa cirebon
pada mulanya didirikan oleh Ki Gedeng Tapa, hingga kemudian semakin lama
berkembang menjadi sebuah perkampungan ramai dan diberikan nama Caruban. Nama
caruban ini didasarkan pada bahasa sunda yang berarti campuran.
Kenapa di namakan demikian? Hal tersebut
dikarenakan pada saat itu di wilayah tersebut orang orang dari berbagai macam
suku bangsa, agama, bahasa, adat, latar belakang, serta mata pencaharian
tinggal secara bersama, dan membaur menjadi satu. Kedatangan mereka adalah
untik menetap, dan juga ada yang sekadar ingin berdagang. Pencampuran itulah
yang pada akhirnya membuat wilayah tersebut dinamai sebagai caruban.
Kedatangan orang orang dari berbagai wilayah
yang membaur di wilayah cauban pada akhirnya menghasilkan sebuah kebudayaan
baru. Jika awalnya orang orang asli di wilayah tersebut kebanyakan berprofesi
sebagai nelayan, maka setelah banyak orang berdatangan, profesi profesi lain
pun juga mulai bermunculan. Ada yang berprofesi sebagai penangkan ikan dan
udang rebon di wilayah pinggir pantai untuk kemudian diolah menjadi terasi, lalu
ada juga yang membuat petis dan garam sebagai mata pencaharian.
Secara perlahan, Sejarah Kerajaan Cirebon
berjalan dengan sangat pasti. Kehidupan masyarakat di wilayah caruban kian hari
kian menunjukkan keharmonisan. Perbedaan budaya asal tak membuat mereka
berkonflik. Hal tersebut justru membuat orang orang kian berpikir untuk lebih
baik lagi dalam melakukan sebuah pekerjaan. Hingga pada akhirnya muncul
berbagai macam jenis pekerjaan.
No comments:
Post a Comment