Candi Kalasan atau Candi Tara adalah bangunan yang dipersembahkan untuk Dewi Tara yang merupakan
candi Budha tertua di Yogyakarta. Candi ini dibangun semasa raja Rakai Panangkaran dari
dinasti Syailendra yang juga sebagai perencana pendirian candi
Borobudur. Karena candi ini letaknya di wilayah Kalasan, maka candi ini dikenal
dengan nama Candi Kalasan.
Bangunan pada bentuk dasar Candi
Tara ini adalah bujur sangakar yang berukuran setiap sisinya 45
meter dengan ketinggian bangunan sekitar 34 meter. Candi Kalasan secara
vertikal terbagi menjadi 3 bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi dan atap
candi.
Pada
bagian kaki candi merupakan sebuah batu lebar yang berbentuk bujur sangkar yang
ditengahnya terdapat sebuah tangga berhias makara pada sisi ujungnya. Terdapat
hiasan suluran-suluran yang keluar dari sebuah pot terpahat pada sekeliling
kaki candi ini.
Pada
bagian tubuh candi terlihat menjorok keluar sisi tengahnya dan pada bagian
permukaan luar tubuh candi ini mempunyai relung-relung yang menghiasi sosok
dewa yang sedang memegang bunga teratai dengan posisi berdiri. Selanjutnya bila
kita lihat ke arah tenggara akan melihat sebuah bilik yang didalamnya berada
singgasana berhiaskan motif singa yang sedanga berdiri di tas punggung gajah.
Dari sisi penampil sebelah timur anda dapat memasuki bilik tersebut.
Bagian
atap dari Candi Kalasan ini mempunyai bentuk persegi delapan yang terdiri dari
dua tingkat. Pada tingkat pertama terdapat sebuah arca yang melukiskan manusia
Budha. Sedangkan pada tingkat yang kedua terdapat arca yang menggambarkan Yani
Budha. Sementara itu pada bagian puncak darii candi ini melambangkan Kemuncak
Semeru yang berbentuk bujur sangkar yang dihiasi oleh beberapa stupa. Terdapat
juga hiasan bunga makhluk kayangan yang bertubuh kerdil yang bernama Gana pada
perbatasan tubuh candi dengan atap Candi Kalasan.
Kalau anda
bisa melihat lebih dekat dengan memperhatikan detail dari candi ini, terdapat
relief-relief yang menarik pada permukaan candi ini. Misalnya pahatan relief
dari sebuah pohon dewata dan awan beserta penghuni khayangan yang sedang
memainkan sebuah alat bunyi-bunyian. Para penghuni ini membawa rebab, kerang
dan camara. Terdapat juga relief dedaunan, sulur-suluran dan kuncup bunga.
Candi Kalasan mempunyai keunikan tersendiri karena seluruh relief yang ada
dilapisi semen kuno yang disebut Brajalepha yang terbuat dari getah dari pohon
tertentu pada masa itu.
Terdapat
52 buah stupa setinggi 4,6 m yang mengelilingi tubuh candi tersebut yang tidak
semuanya utuh, karena bagiannya ada yang tidak mungkin dirangkai kembali karena
sudah rusak. Salah satu bukti kehebatan Rakai Panangkaran pada waktu itu
tertulis dalam prasasti candi yang berhuruf Panagari, beliau sampai mampu
membangun candi di wilayah negara Thailand.
Candi
Kalasan ini cukup membuktikan pada zaman itu sudah ada upaya untuk saling
menghormati antara pemeluk umat beragama. Rakai Panangkaran yang merupakan
penganut Hindu telah membangun Candi Tara atas usulan dari para pendeta
penganut Budha yang seterusnya untuk dipersembahkan lagi kepada Pancapana yang
beragama Budha. Candi ini menginspirasi seorang penganut Budha dari India
bernama Atisha yang pernah mengunjungi Borobudur dan menyebarkan ke Budha Tibet
Lokasi
Candi
Kalasan terletak di Dusun Kalibening, Desa Tirtamartani, Kecamatan Kalasan,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Akses
·
Jika berangkat dari Yogyakarta melewati jalan Solo,
anda akan menemukan sebuah bangunan candi disisi sebelah kanan jalan ( selatan
). Candi ini bernama Candi Kalasan.
·
Kalau anda menggunakan jalur kendaraan umum jurusan
Jogja-Prambanan dan selanjutnya turun dekat RS Prambanan kemudian berjalan ke
Selatan sekitar 50 meter.
No comments:
Post a Comment