Penyebab
Secara klinis penyebab diare dapat
dikelompokkan dalam golongan enam besar, tetapi yang sering ditemukan di
lapangan adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan. Penyebab diare
secara lengkap adalah sebagai berikut:
- Infeksi yang dapat disebabkan: a) bakteri, misal: Shigella, Salmonela, E. Coli, golongan vibrio, bacillus cereus, Clostridium perfringens, Staphyiccoccus aureus, Campylobacter dan aeromonas; b) virus misal: Rotavirus, Norwalk dan norwalk like agen dan adenovirus; c) parasit, misal: cacing perut, Ascaris, Trichiuris, Strongyloides, Blastsistis huminis, protozoa, Entamoeba histolitica, Giardia labila, Belantudium coli dan Crypto
- Alergi
- Malabsorbsi
- Keracunan yang dapat disebabkan; a) keracunan bahan kimiawi dan b) keracunan oleh bahan ang dikandung dan diproduksi: jasat renik, ikan, buah-buahan dan sayur-sayuran
- Imunodefisiensi
- Sebab-sebab lain (Widaya, 2004).
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi
(fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan
tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah.
Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare,
dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200
gram per hari.
Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara
berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus
besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan,
makanan
tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang
dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar
menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang
setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi
dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria.
Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air
tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum
dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu
yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,
kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis
seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak
mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol
yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi
apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.
Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang
buruk serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga
sulitnya mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare
setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa
membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ
akan mengalami gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada
anak-anak.
Diare mengakibatkan terjadinya:
- Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang menyebabkan dehidrasi, dan asidosis metabolik.
- Gangguan sirkulasi darah dapat berupa renjatan hipovolemik atau prarenjatan sebagai akibat diare dengan atau tanpa disertai dengan muntah, perpusi jaringan berkurang sehingga hipoksia dan asidosismetabolik bertambah berat, kesadaran menurun dan bila tak cepat diobati penderita dapat meninggal.
Gangguan gizi yang terjadi akibat keluarnya cairan
berlebihan karena diare dan muntah, kadang-kadang orang tuanya menghentikan
pemberian makanan karena takut
bertambahnya muntah dan diare pada anak atau bila makanan tetap diberikan dalam
bentuk diencerkan. Hipoglikemia akan lebih sering terjadi pada anak yang
sebelumnya telah menderita malnutrisi atau bayi dengan gagal bertambah berat
badan. Sebagai akibat hipoglikemia dapat terjadi edema otak yang dapat
mengakibatkan kejang dan koma (Suharyono, 2008).
http://www.e-jurnal.com/2013/04/jenis-jenis-diare.html
No comments:
Post a Comment