Sejarah Kepanduan Menjadi Pramuka Di Indonesia pada tulisan kali ini adalah lanjutan dari Serajah Kepramukaan di Indonesia yang
sebelumnya telah kita baca.
Kepramukaan Masa Pasca Perang Kemerdekaan Hingga 1961
- Setelah pengakuan kedaulatan NKRI, maka mulailah
Indonesia memasuki masa pemerintahan yang liberal. Sesuai dengan situasi
pemerintahan tersebut maka bermunculan organisasi kepanduan seperti HW,
SIAP, Pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Katholik, Kepanduan
Bangsa Indonesia (KBI) dan lain-lain.
- Menjelang tahun 1961, kepanduan Indonesia telah
terpecah-pecah menjadi lebih dari 100 organisasi kepanduan, suatu keadaan
yang terasa lemah meski tebagi ke dalam 3 federasi organisasi kepanduan;
satu federasi kepanduan putra dan dua federasi kepanduan putri:
·
Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), 13 September 1951.
·
Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia (POPPINDO),
1954.
·
Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia.
Keadaan ini membuat lemah organisasi kepanduan, ketiga federasi tersebut
melebur menjadi satu federasi: Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO). Namun
yang masuk dalam federasi ini hanya berkisar 60 buah dari 100 buah organisasi
kepanduan, dan hanya berjumlah 500.000 anggota.
Disamping itu, sebagian dari 60 organisasi kepanduan
anggota PERKINDO tersebut berada dibawah organisasi politik atau organisasi
massa tetap saling berhadap-hadapan berlawanan satu sama lain, sehingga tetap
melemahkan gerakan kepanduan Indonesia.
- Melihat keadaan tersebut, PERKINDO membentuk
panitia untuk memikirkan jalan keluarnya. Panitia menyimpulkan bahwa
kepanduan lemah dan terpecah-pecah, terpaku dalam cengkeraman gaya lama
yang tradisional daripada kepanduan Inggris, pembawaan dari luar negeri.
Hal ini berakibat bahwa pendidikan yang diselenggarakan oleh gerakan
kepanduan Indonesia belum disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan bangsa
dan masyarakat Indonesia, maka ketika itu gerakan kepanduan kurang
memperoleh tanggapan dari bangsa dan masyarakat Indonesia. Kepanduan hanya
berjalan di kota-kota besar dan di situpun hanya terdapat pada lingkungan
orang-orang yang sedikit banyak sudah berpendidikan barat.
- Kondisi lemah gerakan kepanduan Indonesia
dimanfaatkan oleh pihak komunis sebagai alasan untuk memaksa gerakan
kepanduan Indonesia menjadi Gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di
negara-negara komunis.
- Kekuatan Pancasila di dalam PERKINDO berusaha
menentangnya, dengan bantuan Perdana Menteri Djuanda maka tercapailah
perjuangan dengan menghasilkan Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka, pada tanggal 20 Mei 1961 yang ditandatangani oleh
- Ir. Djuanda selaku Pejabat Presiden RI, karena
Presiden Sukarno sedang berkunjung ke negeri Jepang.
Sejarah Pramuka
Masa 1961-1999
Dengan Keppres No. 238 Tahun 1961, Gerakan Kepanduan
Indonesia mulai dengan keadaan baru dengan nama Gerakan Praja Muda Karana atau
Gerakan Pramuka.
- Semua organisasi kepanduan melebur
ke dalam Gerakan Pramuka, menetapkan Pancasila sebagai dasar Gerakan
Pramuka.
- Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang
berstatus non-governmental (bukan badan pemerintah) yang berbentuk
kesatuan. Gerakan Pramuka diselenggarakan menurut jalan aturan demokrasi,
dengan pengurus (Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang dan
Kwartir Ranting) yang dipilih dalam musyawarah.
- Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya badan di
wilayah NKRI yang diperbolehkan menyelenggarakan kepramukaan bagi anak dan
pemuda Indonesia; organisasi lain yang menyerupai, yang sama dan sama
sifatnya dengan Gerakan Pramuka dilarang adanya.
- Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak dan
pemuda Indonesia dengan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang
pelaksanaanya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan
bangsa dan masyarakat Indonesia agar menjadi manusia Indonesia yang baik
dan anggota masyarakat yang berguna bagi pembangunan bangsa dan
negara.
- Prinsip-prinsip Dasar Metodik Pendidikan
Kepramukaan sebagaimana dirumuskan oleh Baden Powell tetap dipegang, akan
tetapi pelaksanaanya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia; dengan menyesuaikan dan
diserasikan dengan keadaan dan kebutuhan regional ataupun lokal di
masing-masing wilayah di Indonesia ternyata mampu membawa banyak perubahan
yang mampu membawa Gerakan Pramuka mengembangkan kegiatannya secara meluas.
- Gerakan Pramuka ternyata lebih kuat organisasinya
dan memperoleh tanggapan luas dari masyarakat, sehingga dalam waktu
singkat organisasinya telah berkembang dari kota-kota hingga ke kampong
dan desa-desa, jumlah anggotanya meningkat dengan pesat.
- Kemajuan pesat tersebut tak lepas dari system
Majelis Pembimbing (Mabi) yang dijalankan oleh Gerakan Pramuka di setiap
tingkat, baik dari tingkat nasional hingga ke tingkat gugusdepan
(Gudep).
- Mengingat bahwa 80% penduduk Indonesia tinggal di
desa dan 75% adalah keluarga petani, maka pada tahun 1961 Kwartir Nasional
menganjurkan supaya para Pramuka menyelenggarakan kegiatan di bidang
pembangunan masyarakat desa.
- Anjuran tersebut dilaksanakan terutama di Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat telah mampu menarik
perhatian pemimpin-pemimpin masyarakat Indonesia. Pada tahun 1966, Menteri
Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama
tentang pembentukan Satuan Karya Pramuka (Saka) Tarunabumi. Saka
Tarunabumi dibentuk dan diselenggarakan khusus untuk memungkinkan adanya
kegiatan Pramuka di bidang pendidikan cinta pembangunan pertanian dan
pembangunan masyarakat desa secara lebih nyata dan intensif. Kegiatan
Saka Tarunabumi ternyata telah membawa pembaharuan, bahkan membawa
semangat untuk mengusahakan penemuan-penemuan baru (inovasi) pada pemuda
desa yang selanjutnya mampu mepengaruhi seluruh masyarakat desa.
- Model pembentukan Saka Tarunabumi kemudian
berkembang menjadi pembentukan Saka lainnya seperti Saka Dirgantara, Saka
Bahari dan Saka Bhayangkara. Anggota Saka-saka tersebut terdiri dari
para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang memiliki minat di bidangnya.
Pramuka Siaga dan Penggalang tidak ikut dalam Saka tersebut. Para Pramuka Penegak dan
Pandega yang tergabung dalam Saka menjadi instruktur di biangnya bagi
adik-adik dan rekan-rekannya di gudep.
- Perluasan kegiatan Gerakan Pramuka yang
berkembang pesat hingga ke desa-desa, terutama kegiatan di bidang
pembangunan pertanian dan masyarakat desa, dan pembentukan Saka Tarunabumi
menarik perhatian badan internasional seperti FAO, UNICEF, UNESCO, ILO dan
Boys Scout World Bureau.
Semoga tulisan Sejarah Kepanduan Menjadi
Pramuka di Indonesia Bermanfaat bagi sahabat tunas kelapa semuanya. Jangan
lupa untuk dibagikan kepada sahabat kita yang lain. Salam Pramuka
No comments:
Post a Comment