Candi Asu Sengi berlokasi di Dusun Candi Pos, Desa
Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Pada Koordinat : 7°32′00″LS
110°21′00″BT atau sekitar 25 Km dari Candi Borobudur ke arah timur laut.
Candi ini merupakan candi peninggalan jaman kerajaan Mataram Kuno dari trah
Wangsa Sanjaya (Mataram Hindu). Candi ini berada di lereng Gunung Merapi
sebelah barat di tepian Sungai Tlingsing Pabelan.
Nama candi Asu Sengi merupakan dari nama ASU
sebenarnya baru diberikan oleh masyarakat sekitar sewaktu candi ini pertama
kali ditemukan. Nama yang asli sebenarnya belum diketahui secara pasti. Nama
Candi Asu diberikan karena sewaktu pertama kali ditemukan ada sebuah patung
Lembu Nandhi yang wujudnya telah rusak dan lebih mirip menyerupai Asu
[Anjing-dalam bahasa Jawa], dan Sengi merupakan nama Desa dimana candi
tersebut berada, maka warga menyebutnya dengan Candi Asu Sengi.
Badan candi terdapat relief hiasan flora di empat
sisi dinding candi dan terdapat relief Kinara-Kinari (burung) sebagai hiasan
plisir yang mengitari dinding candi. Relief Kinara-Kinari ini sebenarnya
banyak terukir di candi-candi lain peninggalan Mataram Kuno di Jawa Tengah,
seperti di Candi Plaosan, Ratu Boko, dan Candi Ijo.
Candi Asu Sengi merupakan candi sepotong yang hilang
bagian atapnya berdiri menghadap ke arah barat, berbentuk bujur sangkar
dengan ukuran 7,94 meter kali 7,94 meter. Tinggi kaki candi setinggi 2,5
meter, tinggi tubuh candi setinggi 3,35 meter, tinggi sesungguhnya candi
tidak diketahui secara pasti karena bagian atap candi telah hilang. Meski
atap candi saat ini sudah tidak ada patut diduga bahwa atap candi berbentuk
kubah, hal ini dapat dilihat dari potongan batu yang jika dibentuk akan
menyerupai kubah. Di bagian dalam candi terdapat patung sapi atau nandhi,
juga terdapat sumur berbentuk kotak yang kedalamannya mencapai 3 meter dengan
lebar berukuran 1,3 meter kali 1,3 meter. Fungsi sumur belum diketahui secara
pasti, meski didinding sumur masih terlihat jelas bekas ketinggian debit air.
Dari beberapa
prasasti yang ditemukan di sekitar candi tersebut, dapat diindentifikasi
diantaranya Prasasti Sri Manggala I (angka tahun 874 M) dan Sri Manggala II
(angka tahun 876 M) serta Prasasti Kurambitan, dari catatan pada prasasti
tersebut dapat diperkirakan bahwa candi ini dibangun pada sekitar tahun 869
Masehi (semasa Rakai Kayuwangi dari Wangsa Sanjaya berkuasa). Dalam
prasasti-prasasti tersebut juga disebutkan bahwa Candi Asu Sengi merupakan
tempat suci untuk melakukan pemujaan, baik pemujaan kepada arwah leluhur
maupun para arwah raja-raja serta dewa-dewa.
Sumber http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-yogyakarta-candi_sari
No comments:
Post a Comment