Pada masa kepemimpinan Hayam Wuruk, semua sistem pemerintahan
dan birokrasi di Kerajaan Majapahit berjalan dengan teratur sesuai yang telah
ditentukan. Sistem Birokrasi di Majapahit saat itu antara lain:
- Raja yang memimpin di kerajaan saat itu
dianggap penjelmaan dewa oleh masyarakat dan memiliki hak tertinggi dalam
kerajaan.
- Rakryan Mahamantri Kartini
biasanya dijabat oleh putra-putra raja.
- Dharmadyaksa yang
merupakan pejabat hukum pemerintahan dalam kerajaan.
- Dharmaupattati merupakan
pejabat dibidang keagamaan dalam kerajaan.
Selain itu pembagian wilayah dalam Kerajaan Majapahit pun juga
deilakukan dengan teratur yang disusun oleh Hayam Wuruk. Adapun pembagiannya
sebagai berikut:
- Bhumi,
yang merupakan kerajaan dengan raja sebagai pemimpinnya.
- Negara,
yang setingkat dengan propinsi dengan pemimpinnya yaitu raja atau nathajuga
sering disebut dengan bhre.
- Watek,
setingkat dengan kabupaten yang dipimpin oleh Wiyasa.
- Kuwu,
setingkat dengan kelurahan yang pemimpinannya bernama lurah.
- Wanua,
setingkat dengan desa yang dipimpin oleh Thani.
- Kabuyutan,
setingkat dengan dusun atau tempat-tempat sacral.
Raja raja Kerajaan Majapahit
- Raden Wijaya
(1293-1309)
- Jayanegara
(1309-1328)
- Tribuana Tungga
Dewi (1328-1350)
- Hayam Wuruk (1350-1389)
- Kusumawardani-Wikramawardhana
(1389-1399)
- Suhita
(1399-1429)
- Bhre Tumapel
(Kertawijaya)- (1447-1451)
- Rajasawardhana
(1451—1453)
- Purwawisesa
(1456-1466)
- Kartabumi
(1466-1478)
No comments:
Post a Comment