Monday, October 1, 2018

Tuanku Imam Bonjol Merupakan Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMI6LW8Ef1flgD4XteP8rlmezmpaPnQjo9DRrrQnUWolTGq2cJlfbY_WXN7MTfqfAvW01NboEm7g0fHQWRLTc5xZQVRTj6FkJEbDMZy_yQ4eX8PqmN_db-_xE9HQjN4TUA3c7xIiS2XhI/s1600/tuanku-imam-bonjol.jpg


Nama : Tuanku Imam Bonjol
Tempat Tanggal Lahir : Pasaman, Sumatra Barat 1772
Massa Perjuangan : 1803 - 1837
Wafat : 6 November 1864
Makam : Lotak, Pineleng, Minahasa

Sejarah Singkat Tentang Tuanku Imam Bonjol

Mempunyai gelar dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol, sebenarnya dilahirkan dengan nama asli Muhammad Shahab, di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat pada tahun 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin (ayah) dan Hamatun (ibu). Ayahnya, Khatib Bayanuddin, merupakan seorang alim ulama yang berasal dari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota. Muhammad Shahab, dalam kesehariannya adalah juga seorang ulama dan pemimpin daerah setempat. Muhammad Shahab memperoleh beberapa gelar, yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam. Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan adalah yang menunjuknya sebagai Imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol. Ia akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol.
Awal mula perang Padri merupakan perang yang didasari oleh rasa keinginan antar para pemimpin ulama untuk menerapkan dan menjalani syariat islam sesuai dengan Mazhab Wahabi yang waktu berkembang di tanah arab.Berlangsung sekitar 20 tahunan ( 1803 - 1821 ).

Namun semenjak awal tahun 1821, pihak - pihak yang bertentangan menjadi berubah pikiran.Yang kemudian Perang Padri berubah menjadi perang antara Kaum Adat dan Kaum Padri melawan Belanda 

Penyerangan Belanda terhadap kaum padri di bonjol dipimpin oleh beberapa jendral dan perwira belanda, yang memnggunakan sebagian besar tentaranya adalah dari pribumi, diataranya ; Mayor Jendral Cochius, Letnan Kolonel Bauer, Mayor Sous, Kapten MacLean, Letnan Satu Van der Tak, Pembantu Letnan Satu Steinmetz. dan seterusnya, tetapi juga terdapat nama-nama Inlandsche (pribumi) seperti Kapitein Noto Prawiro, Inlandsche Luitenant Prawiro di Logo, Karto Wongso Wiro Redjo, Prawiro Sentiko, Prawiro Brotto, dan Merto Poero yang juga ikut membela belanda

Yang akhirnya Bonjol dapat dikuasai oleh Belanda pada tanggal 16 agustus 1837. Yang selanjutnya di bulan oktober tahun tersebut Tuanku Imam Bonjol diundang untuk melakukan perundingan. Dan akhirnya ditangkap dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. Yang kemudian dipindah ke Ambon dan akhirnya di pindah lagi ke Lotak, Minahasa dekat Manado. Dan meninggal dunia tanggal 6 november 1864.

Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.



Sumber : dikutif dari berbagai sumber


No comments:

Post a Comment

Kumpulan Sajak-sajak Willy Ana