Brunei Darussalam menjadi anggota
pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung
menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah
memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali
menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian,
Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23
Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN
bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena
adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian
Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember
1998.
Kerjasama ini tidak hanya mencakup
bidang ekonomi saja tetapi jugailmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan dan
informasi, pembangunan serta keamanan dan kerja sama transnasional lainnya.
ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerjasama keamanan
energi ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik
di tingkat regional maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada tangga
9 Juni 2004 di Manila, Filipina dan mensahkan program kegiatan Energy Security
Forum, Natural Gas Forum, Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan
Renewable Energy Forum'Teks ini akan dicetak miring dan masih banyak lagi
pertemuan yang dilakukan ASEAN+3 .
Ada beberapa faktor mengapa ASEAN
melakukan kerjasama dengan ketiga negara tersebut, diantaranya :
Kerjasama ASEAN dengan Jepang
Peran Jepang sangat diharapkan dalam
mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat
pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada rival yang kuat
yaitu RRC. Jepang masih mengganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai
faktor yang paling penting. Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita
lihat sekarang yaitu: stabilitas kawasan di Asia Tenggara dan keamanan maritim
/ the sea lines of communication. Para elit pemerintah Jepang tampaknya
bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran
regional. Jepang harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan
regional. Lagipula Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa
sebagai bangsa yang besar di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan
politik di kawasan ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan AS. Instrumen yang
paling efektif untuk menghadapi AS adalah ekonomi. Sikap lebih gentle bangsa
Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi AS. Jepang sendiri telah merencanakan
peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan militernya. Dan secara langsung
maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam
bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.
Kerjasama ASEAN dengan RRC
Kontur dimensi multipolar yang kian
kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika
geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer
RRC yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman.
International Role RRC telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan
teknologi dari Barat dan Jepang. RRC tampaknya akan terus mempertahankan
kepentingan dan strategic influence mereka di kawasan ASEAN baik secara politik
maupun militer. Ada keprihatinan mengenai tindakan RRC beberapa tahun yang lalu
di Kepulauan Spratley. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di
kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRC yang
mendorong warganya bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota-kota untuk
menciptakan 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut diapresiasi.
Kepentingan utama RRC terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan
ekonomi yang cepat, dan bagi RRC, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar
juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan
terjadinya perang berskala global antara Amerika Serikat melawan RRC,
diceritakan bahwa pemicunya adalah serangan RRC ke Laut Cina Selatan dan invasi
militer RRC ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun
tetap ada korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan ada kemiripan
dengan apa yang diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam
bukunya The Clash of Civilization.
Begitu juga dengan Korea Selatan, tidka
dapat dipungkiri bahwa perekonomian di negara tersebut sangat maju dan dilihat
dari kemitraan ASEAN dengan Korea Selatan berjalan dengan lancar seperti yang
dikatakan oleh Presiden Korea Selatan , Lee Myung Bak pada tahun 2009 bahwa
perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11 kali lipat dalam dua dekade terakhir
menjadi senilai US$ 90,2 miliar tahun lalu, kata Lee. Angka tersebut bahkan
diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015.Dan berencana
untuk meningkatakannya lebih baik lagi dan selain itu melakukan pertukaran
budaya dan sebagainya .
Kerjasama ASEAN dengan India
India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di
Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra
wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja
tanggal 5 November 2002 para Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk
meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan
sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan
people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melalui
penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared
Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos
tanggal 30 November 2004
Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan
perdagangan mulai timbul seiring dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama
antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju
kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan
dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam hubungan kemitraan antara
ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di
mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu
Prinsip
utama ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap Negara.
Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
Kerjasama efektif antara anggota
Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap Negara.
Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
Kerjasama efektif antara anggota
Tujuan Pokok berdirinya ASEAN
1.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kemajuan sosia dan perkembangan kebudayaan l di kawasan Asia Tenggara
2.
Meningkatkan kerjasama dan saling
membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, pariwisata,
teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
3.
Memelihara kerjasama yang erat di tengah
– tengah organisasi regional dan internasional yang ada
4.
Meningkatkan kerjasama untuk memajukan
pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
5.
Memajukan perdamaian dan stabilitas
regional di kawasan Asia Tenggara.
6.
Menanggulangi masalah peredaran narkoba
di kawasan Asia Tenggara secara bersama- sama.
sengketa laut cina selatan
Sengketa Laut Cina Selatan
Beberapa negara telah bersaingan membuat klaim teritorial atas Laut Cina
Selatan. Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang paling
berpotensi bahaya. Perselisihan yang telah timbul
·
Indonesia, RRC, dan Taiwan atas daerah
perairan di timur laut Kepulauan Natuna
·
Filipina, RRC, dan Taiwan atas ladang
gas Malampaya dan Camago.
·
Filipina, RRC, dan Taiwan atas
Scarborough Shoal.
·
Vietnam, RRC, dan Taiwan perairan di
sebelah barat Kepulauan Spratly. Kesemua atau beberapa dari pulau-pulau di
daerah tersebut juga tengah diperebutkan Vietnam, RRC, Taiwan, Brunei,
Malaysia, dan Filipina.
·
Kepulauan Paracel dipersengketakan
antara RRC dan Vietnam.
·
Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam
atas daerah di Teluk Thailand.
·
Singapura dan Malaysia di sepanjang
Selat Johor dan Selat Singapura.
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua
negara untuk menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.
No comments:
Post a Comment