Candi
Banyuniba terletak di selatan Desa Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Sleman. Letaknya sekitar 200 m dari Candi Barong,
sekitar 1 km sebelah barat daya jalan raya Yogya-Solo. Candi Buddha ini berdiri
menghadap ke barat, menyendiri di lahan pertanian. Sekitar 15 m di depan
bangunan candi mengalir sebuah sungai kecil. Pada saat ditemukan, candi ini
hanya berupa reruntuhan.
Penelitian
dan rekonstruksi yang pertama di mulai pada tahun 1940. berdasarkan hasil
penelitian diperkirakan bahwa Candi Banyuniba terdiri atas satu candi induk
yang menghadap ke Barat dan dikelilingi deretan candi perwara berbentuk
stupa, 3 berderet di selatan dan 3 lagi di timur. Saat ini baru candi
induknya yang berhasil dipugar. Tak satupun candi perwara yang tersisa. Di
halaman belakang candi terdapat sebuah lubang seperti sumur.
Ukuran
Candi Banyuniba relatif kecil, yaitu lebar 11 m dan panjang sekitar 15 m.
Tubuh candi berdiri di atas 'batur' setinggi 2,5 m yang terletak di tengah
hamparan batu andesit yang tertata rapi. Selisih luas batur dengan tubuh
candi membentuk selasar yang cukup lebar untuk dilalui 1 orang. Dinding dan
pelipit atas batur dipenuhi dengan hiasan bermotif sulur dan dedaunan yang
menjulur keluar dari sebuah wadah mirip tempayan. Di setiap sudut kaki candi
terdapat hiasan mirip kepala Kala yang disebut 'jala dwara". Hiasan ini
berfungsi sebagai saluran pembuang air hujan. Atap candi berbentuk limasan
seperti kubah (dagoba) dengan stupa di puncaknya.
Untuk naik
ke selasar di permukaan 'batur' (kaki candi) terdapat tangga selebar sekitar
1,2 m, terletak tepat di depan pintu masuk bilik penampil. Pangkal pipi
tangga dihiasi dengan kepala sepasang naga dengan mulut menganga lebar.
Pintu
masuk dilengkapi dengan bilik 'penampil' beratap melengkung yang menjorok
sekitar 1 m keluar tubuh candi. Sisi depan atap bilik penampil dipenuhi
dengan hiasan bermotif sulur-suluran. Tepat di atas ambang pintu, terdapat
hiasan Kalamakara tanpa rahang bawah. Di bagian dalam dinding, di atas ambang
pintu, terdapat pahatan yang menggambarkan Hariti, dewi pelindung anak-anak,
sedang duduk bersila diapit oleh dua ekor burung merak. Di sekeliling wanita
itu terdapat anak-anak kecil yang
Pada
dinding selatan bilik penampil terdapat relief yang menggambarkan Kuwera,
dewa kekayaan, sedang duduk duduk dengan tangan kanan tertumpu paha. Di
sebelah kirinya, agak ke belakang, seorang pelayan memegangi pundi-pundi
berisi uang.
Pada dinding di keempat sisi tubuh candi terdapat jendela palsu, yaitu lubang yang terlihat seperti sebuah jendela, namun sesungguhnya lubang tersebut tidak menembus ke ruang dalam tubuh candi. Di atas ambang jendela palsu terdapat hiasan Kalamakara, sedangkan di kiri dan kanannya terdapat relung yang berisi pahatan sosok penghuni kayangan atau surga, seperti kinara dan kinari, hapsara dan hapsari, serta Hariti dan Avataka. Di antara kalamakara dan pelipit atas ambang jendela tersembunyi pahatan sosok pria yang sedang duduk seolah melongok ke bawah. Hiasan semacam ini disebut 'kudu'.
Pada dinding di keempat sisi tubuh candi terdapat jendela palsu, yaitu lubang yang terlihat seperti sebuah jendela, namun sesungguhnya lubang tersebut tidak menembus ke ruang dalam tubuh candi. Di atas ambang jendela palsu terdapat hiasan Kalamakara, sedangkan di kiri dan kanannya terdapat relung yang berisi pahatan sosok penghuni kayangan atau surga, seperti kinara dan kinari, hapsara dan hapsari, serta Hariti dan Avataka. Di antara kalamakara dan pelipit atas ambang jendela tersembunyi pahatan sosok pria yang sedang duduk seolah melongok ke bawah. Hiasan semacam ini disebut 'kudu'.
Tidak
terdapat arca di ruangan dalam tubuh candi, namun dindingnya dihiasi dengan
sosok anak dan lelaki dalam berbagai posisi. Ada pahatan yang menggambarkan
seorang anak sedang bergantung pada dahan pohon, sederetan orang yang sedang
duduk berpelukan, seorang lelaki duduk bersila, dan sebagainya.
Di halaman candi terdapat sepasang arca lembu dalam
posisi duduk. Tidak didapat informasi apakah arca tersebut memang terletak di
tempat aslinya atau sudah dipindahkan dari tempatnya semula.
No comments:
Post a Comment