Wednesday, October 10, 2018

Penemuan kembali Candi Borobudur yang hilang


Setelah proses pembangunan candi selesai, beberapa prasasti menyebutkan bahwa candi ini dahulunya merupakan tempat untuk ziarah dan berdoa oleh umat Buddha. Bahkan hingga sekarang jika ada hari raya umat Buddha, tidak jarang Candi Borobudur digunakan sebagai tempat upacara ibadah.
Pada saat itu, Candi Borobudur hanya digunakan selama kurang lebih 150 tahun saja. Jelas-jelas tidak sesuai dengan lama pembangunannya.
Hal tersebut terjadi dikarenakan keruntuhan wangsa Syailendra yang menyebabkan umat-umat Buddha bermigrasi ke tempat lain untuk berdoa dan berziarah (masih berupa asumsi sementara oleh para ahli). Hingga pada akhirnya candi ini tidak digunakan kembali dan terbengkalai begitu saja hingga terkubur di dalam tanah.
Candi Borobudur yang terlantar semakin lama semakin tersembunyi di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditutupi oleh pepohonan serta belukar sehingga menyerupai sebuah bukit.
Melalui puing-puing yang berada di sekitar candi, Candi Borobudur kembali ditemukan pada taun 1814 masehi oleh seorang penjelajah dunia bernama Sir Thomas Stamford Raffles. Beliau secara langsung memerintahkan anak buahnya untuk membongkar tanah dan menemukan sebuah piramida besar berbentuk candi yang tidak lain adalah Candi Borobudur itu sendiri.
Namun, karena kesibukan berperang, Sir Thomas Stamford Raffles tidak meneruskan penggalian tersebut.
Hingga pada tahun 1835 masehi, seorang gubernur jenderal Belanda bernama Hartman melanjutkan penggalian candi dan berhasil mengangkat monumen tersebut kembali ke permukaan.


Pemugaran Candi Pertama Kali

Description: Pemugaran Candi Borobudur
via kebudayaan.kemdikbud.go.id
Pemugaran pertama kali Candi Borobudur dilakukan pada tahun 1907 – 1911 yang dipimpin oleh gubernur saat itu yaitu Van Erf dari Belanda. Pemugaran dilakukan pada candi-candi yang rusak serta membersihkan puing-puing kotor di sekitar monumen tersebut.
Karena teknologi yang belum mumpuni, pemugaran tersebut dilakukan menggunakan teknologi konvensional dan tujuna utama pemugaran adalah untuk menghindari kerusakan-kerusakan lebih lanjut.
Melalui pemugaran tersebut, Van Erf telah berjasa bagi bangsa Indonesia karena telah menyelamatkan peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia.

Pemugaran Candi Tahap Selanjutnya

Description: Tempat Wisata Candi Borobudur
via lifestyle.okezone.com
Pemugaran berikutnya terjadi setelah Indonesia merdeka yang dilakukan pada tahun 1973. Di bawah masa kepemimpinan mantan presiden Soeharto, pemugaran tersebut berjalan selama kurang lebih 10 tahun lamanya.
Projek pemugaran tersebut dipimpin oleh Dr. Supomo yang mempekerjakan setidaknya 600 tenaga pekerja muda lulusan SMA dan STM. Para lulusan muda tersebut telah dibekali keterampilan dan pendidikan khususnya pada bidang Chemika Arkeologi (CA) dan Teknologi Arkeologi (TA).
Dr. Supomo memerintahkan penambahan sebanyak 20 ton prasasti yang diletakkan di sebelah barat laut candi dan menghadap ke timur. Selain itu, beliau juga memperkokoh beberapa bagian candi seperti Rapadhatu (tempat tinggal paling bawah), kaki candi, teras 1 sampai 3, dan stupa induk.

Kondisi Candi Borobudur Saat Ini

Description: Candi Borobudur Saat Ini
via www.pidipedia.com
Saat ini Candi Borobudur telah menjadi icon Indonesia dan objek wisata kelas dunia. Bukan hanya terkenal dari segi objek wisata, banyak orang yang pergi karena tertarik dengan sejarah dan cerita yang terdapat pada reliefnya.
Setiap tahunnya pada hari Trisuci Waisak, penganut agama Buddha di seluruh pelosok Indonesia datang berkumpul untuk berziarah dan merayakan hari suci tersebut.
Kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan sejarah yang tidak dimiliki oleh negara lain.


No comments:

Post a Comment

Kumpulan Sajak-sajak Willy Ana