Setelah
proses pembangunan candi selesai, beberapa prasasti menyebutkan bahwa candi ini
dahulunya merupakan tempat untuk ziarah dan berdoa oleh umat Buddha. Bahkan
hingga sekarang jika ada hari raya umat Buddha, tidak jarang Candi Borobudur
digunakan sebagai tempat upacara ibadah.
Pada saat itu, Candi Borobudur hanya digunakan selama kurang lebih 150
tahun saja. Jelas-jelas tidak sesuai dengan lama pembangunannya.
Hal tersebut terjadi dikarenakan keruntuhan wangsa Syailendra yang
menyebabkan umat-umat Buddha bermigrasi ke tempat lain untuk berdoa dan
berziarah (masih berupa asumsi sementara oleh para ahli). Hingga pada akhirnya
candi ini tidak digunakan kembali dan terbengkalai begitu saja hingga terkubur
di dalam tanah.
Candi Borobudur yang terlantar semakin lama semakin tersembunyi di bawah
lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditutupi oleh pepohonan serta
belukar sehingga menyerupai sebuah bukit.
Melalui puing-puing yang berada di sekitar candi, Candi
Borobudur kembali ditemukan pada taun 1814 masehi oleh seorang penjelajah dunia
bernama Sir Thomas Stamford Raffles. Beliau secara
langsung memerintahkan anak buahnya untuk membongkar tanah dan menemukan sebuah
piramida besar berbentuk candi yang tidak lain adalah Candi Borobudur itu
sendiri.
Namun, karena kesibukan berperang, Sir Thomas Stamford Raffles tidak meneruskan
penggalian tersebut.
Hingga pada tahun 1835 masehi, seorang gubernur
jenderal Belanda bernama Hartman melanjutkan
penggalian candi dan berhasil mengangkat monumen tersebut kembali ke permukaan.
Pemugaran Candi Pertama Kali
Pemugaran
pertama kali Candi Borobudur dilakukan pada tahun 1907 – 1911 yang dipimpin
oleh gubernur saat itu yaitu Van Erf dari Belanda. Pemugaran dilakukan pada
candi-candi yang rusak serta membersihkan puing-puing kotor di sekitar monumen
tersebut.
Karena
teknologi yang belum mumpuni, pemugaran tersebut dilakukan menggunakan
teknologi konvensional dan tujuna utama pemugaran adalah untuk menghindari
kerusakan-kerusakan lebih lanjut.
Melalui
pemugaran tersebut, Van Erf telah berjasa bagi bangsa Indonesia karena telah
menyelamatkan peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia.
Pemugaran Candi Tahap
Selanjutnya
Pemugaran
berikutnya terjadi setelah Indonesia merdeka yang dilakukan pada tahun 1973. Di
bawah masa kepemimpinan mantan presiden Soeharto, pemugaran tersebut berjalan
selama kurang lebih 10 tahun lamanya.
Projek
pemugaran tersebut dipimpin oleh Dr. Supomo yang mempekerjakan setidaknya 600
tenaga pekerja muda lulusan SMA dan STM. Para lulusan muda tersebut telah
dibekali keterampilan dan pendidikan khususnya pada bidang Chemika Arkeologi
(CA) dan Teknologi Arkeologi (TA).
Dr. Supomo
memerintahkan penambahan sebanyak 20 ton prasasti yang diletakkan di sebelah
barat laut candi dan menghadap ke timur. Selain itu, beliau juga memperkokoh
beberapa bagian candi seperti Rapadhatu (tempat tinggal paling bawah), kaki
candi, teras 1 sampai 3, dan stupa induk.
Kondisi Candi Borobudur Saat
Ini
Saat ini
Candi Borobudur telah menjadi icon Indonesia dan objek wisata kelas dunia.
Bukan hanya terkenal dari segi objek wisata, banyak orang yang pergi karena
tertarik dengan sejarah dan cerita yang terdapat pada reliefnya.
Setiap
tahunnya pada hari Trisuci Waisak, penganut agama Buddha di seluruh pelosok
Indonesia datang berkumpul untuk berziarah dan merayakan hari suci tersebut.
Kita harus
bangga sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan sejarah yang tidak dimiliki oleh
negara lain.
No comments:
Post a Comment