Wednesday, November 7, 2018

Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai


Kerajaan Samudera Pasai ini biasanya lebih dikenal dengan Kesultanan Pasai atau Samudera Darussalam. Kerajaan Islam tertua ini merupakan kerajaan pertama sekaligus yang tertua dalam sejarah Islam. Selain itu kerajaan tersebut terletak di daerah pesisir pantai sebelah utara Pulau Sumatera yang lebih tepatnya lagi berada diantara kota Lhokseumawe dengan Aceh Utara (sekarang bernama Geudong).
Kerajaan ini dibangun setelah terjadi runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, tepatnya dibangun sekitar abad ke 13 M. Selain itu Kerajaan Samudera Pasai juga didirikan oleh yang bernama Sultan Malik As-Shaleh yang sebelum memeluk Islam lebih dikenal dengan nama Meurah Silu
Adanya berita tentang Kerajaan Samudera Pasai ini ditemukan oleh seorang sejarawan dari maroko yang bernama Ibnu Butatah saat ia berlayar dan kemudian ia berkunjung ke Kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1345 – 1346. Kemudian Ibnu Butatah menyebutnya dengan “Sumutrah” atau ejaannya untuk nama Samudera yang sekarang berubah menjadi Sumatera.
Ketika sampai di pelabuhan Pasai, Ibnu Butatah lalu dijemput oleh laksamana muda dari Pasai yang bernama Bohruz. Kemudian laksamana tersebut memberitakan kedatangan Butatah kepada raja. Tak lama kemudian Butatah diundang oleh sang raja untuk bertemu dengan Sultan Muhammad (cucu Malik As-Shaleh). Kemudian Butatah pun singgah sebentar di Samudra Pasai.
Pernah diberitakan bahwa Sultan Pasai ini melakukan hubungan dengan Sultan Mahmud di Delhi dan juga Kesultanan Usmani Ottoman. Selain itu juga diberitakan pula bahwa ada pegawai kerajaan yang berasal dari Isfahan (Kerajaan Safawi) yang datang ke Istana Pasai untuk mengabdi. Oleh sebab itu, karya sastra yang berasal dari Persia begitu sangat populer di Kerajaan Samudera Pasai. Tak heran jika sastra Persia sangat berpengaruh terhadap kesusastraan di Melayu pada saat itu.
Menurut catatan dari Butatah, Islam telah hadir sejak satu abad yang lalu tepatnya sekitar abad ke 12 M. Setelah selama setahun berada di Pasai, kemudian Butatah melanjutkan pelayarannya ke China. Dan akhirnya pada tahun 1347 Butatah kembali lagi ke Samudera Pasai.
Tak lama kemudian masa pemerintahan Sultan Malik As-Shaleh pun digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Muhammad Malik Az-Zahir. Pada masa pemerintahannya, koin emas digunakan sebagai mata uang di Kerajaan Samudera Pasai. Seiring dengan perkembangan zaman, Pasai menjadi salah satu tempat untuk berdagang dan sekaligus untuk pengembangan dakwah Islam.
Kemudian pada tahun 1326 Sultan Muhammad Malik Az-Zahir pun meninggal dan kemudian pemerintahan Kerajaan Samudera Pasai di pimpin oleh putranya yang bernama Sultan Mahmud Malik Az-Zahir dan ia hanya memerintah sampai tahun 1345 saja. Selanjutnya pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malik Az-Zahir (putra dari Sultan Mahmud Malik Az-Zahri) Kerajaan Samudera Pasai diserang oleh pasukan dari Kerajaan Majapahit antara tahun 1345 dan 1350. Dalam serangan itu membuat Sultan Pasai harus melarikan diri dari ibukota kerajaan.
Pada tahun 1383 Kerajaan Pasai mulai bangkit lagi dibawah pemerintahan Sultan Zain Al-Abidin dan ia hanya memimpin sampai tahun 1405 saja. Kemudian dalam catatan sejarah ia pun tewas dibunuh oleh Raja Nakur. Dan akhirnya Kerajaan Samudera Pasai dilanjutkan oleh istrinya yang bernama Sultanah Narasiyah.
Kemudian pada tahun 1405, 1408 dan 1412 Kerajaan Samudera Pasai kedatangan armada Cheng Ho yang memimpin sekitar 208 kapal. Menurut catatan Cheng Ho, Kerajaan Samudera Pasai ini memiliki batas wilayah pegunungan tinggi disebelah selatan dan timur. Sementara itu disebelah barat dan utara memiliki berbatasan dengan dua kerajaan, yaitu Nakur dan Lide. Dalam kunjungannya tersebut Cheng Ho juga memberikan hadiah dari Kaisar China yang berupa Lonceng Cakra Donya.
Menjelang akhir pemerintahan Kesultanan Pasai, terjadi beberapa pertikaian yang berujung dengan perang saudara. Sulalatus Salatin menceritakan bahwa Sultan Pasai meminta bantuan kepada Sultan Malaka untuk menghentikan pertikaian tersebut.Kemudian pada abad ke 16, bangsa Portugis berhasil masuk didaerah Selat Malaka dan berhasil menguasai Kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1521 sampai 1541. Selanjutnya wilayah Kerajaan Samudera Pasai direbut kembali oleh Kerajaan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam. Dimana waktu itu Kerajaan Aceh dipimpin oleh Raja Sultan Ali Mughayat.


No comments:

Post a Comment

Kumpulan Sajak-sajak Willy Ana